Honda Blade

disalin dari motorplus-online.com
Mesin Honda Blade 110R punya seri NF110. Untuk keperluan balap, diprediksi gampang diseting. Beda sama generasi sebelumnya, C-Series 97 cc (100 cc) yang diterapkan di Astrea Prima, Grand, Supra sampai Revo.

Apa saja kelebihan Blade untuk pemakaian di balap. Nih alasannya.

BAUT BLOK BESAR

704blade-balap-chuenk0.jpgBaut tanam pengikat kepala dan blok silinder mesin C-Series diameternya cuma 5,20 mm. Sementara diameter drat cuma seukuran baut 10 (6 mm). Diseting kompresi tinggi sering nggak kuat. Baut kendur dan berakibat blok mangap.

Apalagi blok dibore up untuk ngejar volume 115 cc. “Jarak antara bibir liner dengan posisi baut tinggal 1 mm lebih dikit. Kalau mau ubah batangnya lebih gede, susah juga karena sudah sampai ke tepi liner,” jelas Erwin alias Akiang, mekanik Honda Banten Racing Team.

Kondisi itu beda sama Blade. Batang baut tanam lebih gede. Diameternya 6,20 mm, dengan diameter ulir 7 mm atau baut 11. Akiang buktikan di riset terbarunya. “Digeber kompresi 13,5 : 1, nggak ada gejala rembes atau bocor. Jadi saya kira sampai 14 : 1 masih kuat,” terang Akiang lagi.

Kelebihan lain, posisi baut dengan liner juga masih jauh, sekitar 6 mm. “Jadi selain tekanan saat kompresi nggak terlalu kencang, kalaupun batang mau diubah lebih gede dengan baut 12 juga 707blade-balap-chuenk4a.jpgbisa dilakukan. Tapi dengan batang sekarang sih, rasanya nggak perlu diubah,” papar mekanik yang sukses bikin Gandi Santana melejit di IndoPrix seri Sentul beberapa waktu lalu.

PENDINGINAN HEAD LEBIH BAGUS

Desain mangkuk penutup kepala silinder juga tampak lebih besar dibanding generasi Honda sebelumnya. “Jadi daya tampung oli yang mendinginkan head, kem dan lainnya yang ada di bagian depan lebih banyak. Otomatis, lebih dingin. “Dulu kan sering ada maslaah kepanaasan karena pendinginan kurang di bagian depan itu,” terang Akiang, yang siapkan Blade turun di balap.
706blade-balap-chuenk2.jpgBEARING KRUK AS LEBIH GEDE

Hal lain yang beda lagi adalah ukuran laher kruk-as. “Dulu, kruk as patah biasanya di posisi bearing yang batangnya kurang kokoh. Sekarang, laher sudah lebih gede. Jadi, efeknya kruk-as lebih kuat lagi,” yakin Akiang yang mekanik Rudi Motor Jl. Dewi Sartika, No. 32, Ciputat, Tangerang.


ROCKER ARM MODEL ROLLER
705blade-balap-chuenk1.jpg

Pelatuk atau rocker arm sebagai penggerak katup Blade seperti di Supra X 125. Menganut model roller, putaran kem halus dan ringan gesekan. “Untuk balap menguntungkan karena kem banyak digerinda ulang. Sistem roller bisa meredam gejala kem tidak halus,” terang Bobeng alias Sugiono, mekanik senior asal Purwokerto.

0 comments

Leave a Reply