TENSIONER , motor

disalin dari motorplus-online.com
1011kekurangan-blade-gt.jpgTeknologi tensioner di Honda Blade 110R sami mawon dengan generasi Honda Grand, Legenda, sampai Honda Vario. Penstabil rantai keteng itu dilengkapi dua roller yang posisinya di atas-bawah. Sistem penekannya selain per juga menggunakan tekanan oli.

Berbeda dengan tensioner generasi Supra X 125 yang mirip dengan Suzuki Shogun dan Jupiter-Z. Sudah dilengkapi sistem tensioner yang lebih kaku. Artinya, jika rantai keteng kendur, secara otomatis tensioner menekan supaya tidak naik-turun.

Tensioner Blade 110R dilengkapi roller dari karet. Ada batasan yang mesti diketahui. “Pastinya ketahanan roller yang dilengkapi gigi itu maksimal sampai 8.000 rpm. Berarti stabiliser rantai keteng jenis ini hanya cocok untuk harian,” jelas Adriansyah, mekanik balap yang pernah terkendala roller di bebek Honda lama itu.

Bagaimana kalau buat balap? Persoalannya bebek kompetisi bermain di putaran mesin 13.000-14.000 rpm. Artinya, gasingan mesin hampir dua kali lipat dibanding standar. Efeknya roller akan jauh lebih cepat rusak alias aus di putaran mesin tinggi.

Roller yang sudah rusak berakibat kendurnya rantai keteng dan nggak bisa dikontrol. Berarti kerja kem jadi enggak stabil lagi. Buka-tutup klep sudah enggak sesuai perhitungan. Kalau sudah begini, benturan antar klep isap-buang atau tabrakan piston dengan valve bisa terjadi.

Enggak ada solusi paling jitu, kecuali rantai kenteng mesti dikontrol. Malah mesti siap ganti beberapa kali rantai keteng dalam sekali balapan. Seandainya, rantai kendur terus-menerus bikin beban berlebihan buat roller. Ujung-ujungnya, roller jebol.

Kelas 110 cc 4-tak di OMR Honda mau tak mau harus menggunakan bebek C-Series yang masih mengusung penegang keteng tempoe doeloe. Supaya roller awet lantaran keteng naik-turun, solusinya penegang harus dibikin rigid.

Seperti dilakukan Komar dari Bintang Racing Team. Ketika masih balap pakai Supra Fit, menerapkan sistem rigid. “Per tensioner diganti batang besi supaya kuat menonjok keteng. Sehingga tidak naik-turun dan bikin awet roller,” jelas Komar dari markasnya di Cibinong, Bogor.

Penulis/Foto : Niko/GT

0 comments

Leave a Reply